Sabtu, 29 Mei 2010

Asap Cair Double Condenser

Asap Cair

Asap cair merupakan cairan yang dihasilkan dari proses pirolisis asap dan kemudian dikondensasikan (diembunkan)[1]. Pirolisis pada asap cair merupakan reaksi pembentukan asap secara fisika dengan kaidah pembakaran tidak sempurna. Asap yang terbentuk dari proses pembakaran tidak sempurna (pembakaran tanpa oksigen) sebagian besar memiliki kandungan fenol dan asam-asam organic. Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa semakin minim oksigen yang diinjeksikan pada proses pirolisis maka karbon yang dihasilkan akan semakin minim.

Dibeberapa kasus, kaidah pirolisis sering diaplikasikan sebagai reactor pembangkit gas sintesis (syn-gas) terutama pada proses gasifikasi batu bara dan incenerasi limbah anorganik padat. Senyawa yang dihasilkan dari reaksi ini beragam tergantung dari kandungan bahan baku proses dan kondisi operasi[2]

Asap yang terbentuk dari proses pirolisis dikondensasikan melalui kendenser dengan kaidah diferensiasi [3] titik cair. Asap cair yang terbentuk pada proses ini masih sangat berbahaya untuk digunakan sebagai bahan konsumsi. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar senyawa karbon masih banyak terkandung didalamnya[4]

Manfaat Asap Cair

Asap cair memiliki banyak manfaat dan telah digunakan pada berbagai industri, antara lain :

1. Pengolahan pangan

Asap cair ini mempunyai kegunaan yang sangat besar sebagai pemberi rasa dan aroma yang spesifik juga sebagai pengawet karena sifat antimikrobia dan antioksidannya. Dengan tersedianya asap cair maka proses pengasapan tradisional dengan menggunakan asap secara langsung yang mengandung banyak kelemahan seperti pencemaran lingkungan, proses tidak dapat dikendalikan, kualitas yang tidak konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran, yang semuanya tersebut dapat dihindari.

2. Industri perkebunan

Asap cair dapt digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair seperti antijamur, antibakteri dan antioksidan tersebut dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan.

3. Industri kayu

Kayu yang diolesi dengan asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap daripada kayu yang tanpa diolesi asap cair

Alat asap cair

1. Pirolisis

Pirolisis merupakan proses reaksi penguraian senyawa-senyawa penyusun kayu keras menjadi beberapa senyawa organic melalui proses pembakaran yang tidak sempurna. Proses ini berlangsung pada reactor pirolisator dengan temperature 500 hingga 1000 0C dan tekanan 3 hingga 10 atm.

Alat pirolisis ini dilengkapi dengan tabung penampung tar yang dapat mengendapkan fraksi berat pada rendemen asap cair. Berikut spesifikasi alat asap cair

Jenis Alat

Bahan

Dimensi

Shell tabung (vesel)

Stainless type 304

Thicknes : 5 mm

Θ vesel : 260 cm

Tinggi : 100 cm

Column top

Stainless type 304

Thicknes : 3 mm

Θ top : 260 cm

Alas

Stainless type 304

Thicknes : 6 mm

Θ bottom : 260 cm

Tabung tar

Carbon steel

Volume : 5 Ltr

2. Kondensasi

Kondensasi digunakan untuk mencairkan asap top product dari tabung pirolisis. Kondensasi yang direkayasa dilengkapi dengan expansion valve yang berfungsi sebagai penurun tekanan sehingga hasil rendemen yang didapatkan akan lebih besar.

Jenis Alat

Bahan

Dimensi

Shell tabung (vesel)

Beton cor

Thicknes : 7,5 Cm

Θ vesel : 60 Cm

Tinggi : 180 cm

Coil pipe

Stainless type 304

Length : 24 M

Θ pipe : 260 cm

Expansion valve

Stainless type 304

Nozle hole : 0,05 mm




[1] Girarad 2002

[2] Kondisi operasi adalah temperature, tekanan dan katalis

[3] Diferensiasi : Perbedaan

[4] Fatimah, 1998

1 komentar:

blog-engineer mengatakan...

terimakasih atas infonya mas...
bisa berbagi pengalaman ..